Sabtu, 12 April 2008

Vocation in Sipirok

JAlan-JAlan KeSipirOK

Di hari yang cerah dimana awan menutup sebagian wajah pegunungan sipirok yang bermandikan gumpalan uap air yang berada pada ketinggian sepenggalan tangan, bila dilihat dari kejauhan pasar dimana aku berdiri, aku merasa terasing dari negeriku sendiri dan orang pada lalu lalang aku hanya berbicara sendiri pada bayanganku, mungkin tanpa senja aku mungkin seperti daun tanpa batang. Walaupun demikian aku sangat menikmati suasana seperti ini, ini adalah foto dimana aku dan temanku berada disalah satu sekolah yang didirikan oleh Alm.Raja Inal Siregar, sekolah yang salah satu terkenal disumatera utara mungkin juga seNusantara, sebelah kanan adalah Firdaus Batu Bara kuliah diFakultas Kedokteran Gigi, dan nomor dua sebelah kiri saya sendiri diFakultas MIPA USU, Irman Marzuki Siregar PascaSarjana USU, dan nomor satu sebelah kiri Ali Umar Batu Bara kami kuliah di Fakultas dan jurusan yang sama KIMIA, tapi kami berfoto bukan berarti kami adalah alumni sekolah ini, lebih tepatnya nama sekolah ini adalah SMU Plus Sipirok, dan Sukri Daulay kuliah diFISIP USU dialah alumni sekolah ini, maaf ini bukan penampakkan tapi dia memang tidak tampak karena sepanjang perjalan ini dia hanya mengambil gambar kami, dan ini merupakan pemandangan yang aku ambil disela anak-anak melihat lihat pemandangan, sungguh tempat yang indah ternyata tanah mandailing ini, jauh dari perkotaan tapi tidak ketinggalan informasi, padi yang terbentang luas, tumbuhan yang hijau dan pohon-pohon yang besar yang merupakan jantung daerah ini, dan suhu yang bisa dibilang cukup dingin bagi saya yang tidak pernah berlama-lama di tempat yang dingin tapi perjalan ini tidak seindah pemandangan tapi hasilnya sungguh memuaskan perjalanan ini, ada salah satu daerah dimana kita harus melewati daerah tersebut kalau kita mau kesipirok, anak-anak menyebutnya aek latong daerah ini sering terjadi longsor dan jalan yang cukup curam dan berlumpur walaupun telah diperbaiki tapi masih tetap tidak bagus seperti harapan, kalau saja tempat itu diperbaiki tidak hanya oleh permerintah daerah ada campur tangan dari pusat, adapun alasan jalan ini tidak dibantu oleh pusat karena jalan ini bukan lintas, jadi dana wajib dari pemerintah daerah, jadi kemana pajak yang selalu kami berikan untuk pusat adakah pembangunannya untuk daerah ini?.

walaupun jalan ini dapat menuaikan hasil bagi penduduk setempat, tapi saya dan anak-anak TAPSEL yakin hasil ini lebih bila jalan ini bagus, dan turis sudah jarang datang kesipirok, maaf fotonya tidak bisa aku tampilakan terdelete oleh adik saya yang paling kecil maklumlah tapi ini adalah benar, adanya tempat pemandian panas yang natural tepat dibawah sekolah tersebut sungguh indah dengan dikelilingi oleh sawah-sawah yang berwarna hijau, aku dan anak-anak mandi disana pada mulanya mungkin akan terasa lama untuk menyesuaikan panas dengan tubuh kita, tidak seperti dihotel kita dapat menyetel panas dan dinginnya sesuai keinginan kita, maaf juga ini tidak bisa tampilkan juga disebabkan oleh karena sesuatu hal foto naked kan kagak mungkin ditampilkan nanti dituntut karena pornoaksi, dan tempat ini kalau dikelola dengan baik apa yang terjadi?kayaknya cukup dulu deh cuap dari aku berhubung magrib dan kehabisan bahan tapi akan tetap ada ide untuk teman thanks before telah mau datang keblogger saya.

culture

RAFANO

Dari perjalanan ketanah orang Mandailing Tapsel. Dimana liburan ini aku harus korban kuliah dan kerjaanku, perjalanan ini harus melewati beberapa desa yang tidak aku ketahui tempat apa yang sebenarnya aku kunjungi dan melihat beberapa kampung anak-anak dengan sabarnya menuntut ilmu dengan perlengkapan apa adanya, pipi-pipi yang seperti tomat yang kemerahan, dengan wajah yang tanpa merasa lelah dengan kegiatan seperti ini dengan menempuh perjalanan ±50km, dan tibalah aku disalah satu tempat dimana jauh dari halayak orang ramai, dan sebagian orang mungkin beropini tempat ini merupakan sesuatu tempat orang bandal dan susah diatur, saya tau tempat apa yang anda bayangkan, tempat rehabilitasi NARKOBA, iyak tepat anda salah, ini memang tempat rehabilitasi tapi dalam artian yang positip, dimana anak-anak yang ingin mendapatkan keisalaman yang lebih tapi bukan hanya agama saja yang didapatkannya lebih tepat tempat ini disebut PESANTREN. Sejenak aku memandang sekelilingku aku merasa tempat ini sungguh sangat bagus, dimana pesantren ini dikelilingi oleh bukit-bukit jadi pesantren ini berada ditengah-tengah bukit sungguh memiliki letak planologi bagunan yang bagus,dan dipesantren tersebut diadakannya perlombaan Nasyid seTAPSEL, yang kita ketahui bersama bahwa Nasyid merupakan lantunan lagu yang merdu yang memuji kebesaran Allah SWT bagi umat Islam, yang menggunakan alat sejenis gendang dan gerincing maaf bila penyebutan alat kurang tepat, ini merupakan salah satu budaya kita mungkin semua orang tua dan kita tahu apa itu Nasyid, tapi apakah tahu orang tua dan kita apa itu Rafano.

Dan saya pun baru tahu apa itu Rafano. Rofano sendiri berasal dari TAPSEL dimana Rafano sama juga dengan Nasyid sama melantunkan keagungan Allah SWT dan tidak menggunakan bahasa Indonesia tapi bahasa Mandailing, Rafano tidak menggunakan alat pada Nasyid hannya saja menggunakan gendang yang terbuat dari batang kelapa yang sudah tua dan kulit kerbau ataupun sapi dan alat Tersebutlah yang disebut Rafano. Dan ini merupakan asset dari budaya kita akan kah ini terputus oleh jaman. Tugas siapakah ini untuk melestarikan dan menjaganya?