Sabtu, 12 April 2008

culture

RAFANO

Dari perjalanan ketanah orang Mandailing Tapsel. Dimana liburan ini aku harus korban kuliah dan kerjaanku, perjalanan ini harus melewati beberapa desa yang tidak aku ketahui tempat apa yang sebenarnya aku kunjungi dan melihat beberapa kampung anak-anak dengan sabarnya menuntut ilmu dengan perlengkapan apa adanya, pipi-pipi yang seperti tomat yang kemerahan, dengan wajah yang tanpa merasa lelah dengan kegiatan seperti ini dengan menempuh perjalanan ±50km, dan tibalah aku disalah satu tempat dimana jauh dari halayak orang ramai, dan sebagian orang mungkin beropini tempat ini merupakan sesuatu tempat orang bandal dan susah diatur, saya tau tempat apa yang anda bayangkan, tempat rehabilitasi NARKOBA, iyak tepat anda salah, ini memang tempat rehabilitasi tapi dalam artian yang positip, dimana anak-anak yang ingin mendapatkan keisalaman yang lebih tapi bukan hanya agama saja yang didapatkannya lebih tepat tempat ini disebut PESANTREN. Sejenak aku memandang sekelilingku aku merasa tempat ini sungguh sangat bagus, dimana pesantren ini dikelilingi oleh bukit-bukit jadi pesantren ini berada ditengah-tengah bukit sungguh memiliki letak planologi bagunan yang bagus,dan dipesantren tersebut diadakannya perlombaan Nasyid seTAPSEL, yang kita ketahui bersama bahwa Nasyid merupakan lantunan lagu yang merdu yang memuji kebesaran Allah SWT bagi umat Islam, yang menggunakan alat sejenis gendang dan gerincing maaf bila penyebutan alat kurang tepat, ini merupakan salah satu budaya kita mungkin semua orang tua dan kita tahu apa itu Nasyid, tapi apakah tahu orang tua dan kita apa itu Rafano.

Dan saya pun baru tahu apa itu Rafano. Rofano sendiri berasal dari TAPSEL dimana Rafano sama juga dengan Nasyid sama melantunkan keagungan Allah SWT dan tidak menggunakan bahasa Indonesia tapi bahasa Mandailing, Rafano tidak menggunakan alat pada Nasyid hannya saja menggunakan gendang yang terbuat dari batang kelapa yang sudah tua dan kulit kerbau ataupun sapi dan alat Tersebutlah yang disebut Rafano. Dan ini merupakan asset dari budaya kita akan kah ini terputus oleh jaman. Tugas siapakah ini untuk melestarikan dan menjaganya?

0 komentar: